Sabtu, 17 Januari 2015

Pengendalian Gulma Kelapa Sawit

Ket : Penyemprot Menggunakan APD
Salah satu pekerjaan perawatan di perkebunan kelapa sawit adalah pengendalian gulma kelapa sawit. Kali ini saya akan berbagi pengalaman dalam mengatur pekerjaan ini, dimulai dari perencaan, persiapan, pelaksanaan, dan pengawasan.

Sebelumnya saya akan menjelaskan tujuan dari pengendalian gulama kelapa sawit ini. Tujuan utama adalah untuk meningkatkan hasil produksi kelapa sawit, mengurangi persaingan penyerapan unsur hara yang diperlukan tanaman dan memudahkan proses panen buah kelapa sawit.

Ada dua jenis pengendalian gulma, yaitu pengendalian gulma secara manual dan kimia. Kali ini saya akan membahas pengendalian gulma secara kimia. Pengendalian gulma secara kimia yaitu mengendalikan gulma kelapa sawit menggunakan bahan kimia yang mengandung bahan aktif tertentu untuk mematikan gulma tertentu. Pengendalian gulma ini disebut dengan pekerjaan semprot piringan pasar pikul.

Perencanaan pekerjaan pengendalian gulma secara kimia dimulai dari menghitung kebutuhan tenaga kerja. Satu divisi memiliki luas 700 hektar, target pekerjaan semprot piringan pasar pikul ini adalah 25 hari. Satu orang mampu menyemprot seluas 6 hektar dalam satu hari. Luas divisi dibagi target jumlah hari selesai lalu dibagi kemampuan penyemprot, maka didapat kebutuhan penyemprot dalam satu hari.

Setelah menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan, hal penting lainnya yang perlu disiapkan adalah alat kerja. Alat kerja yang digunakan adalah kep sprayer , jenis alat semprot yang digunakan masih manual, yaitu dengan memompa untuk menyalurkan air. Namun ada divisi yang menggunakan alat semprot semi mekanis yaitu penyebaran air menggunakan motor listrik. Setelah alat kerja yang harus disiapkan adalah Alat Pelindung Diri (APD). Seperti namanya fungsi alat-alat ini untuk melindungi penyemprot dari bahan kimia. Pelindung kaki sepatu boots, pelindung badan, pelibdung mulut dan hidung, serta pelindung tangan. 

Pelaksaan pekerjaan ini dimulai pagi hari, mandor beserta tenaga semprot melakukan lingkaran pagi atau pengaturan kerja, hal yang dijelaskan mandor kepada penyemprot yaitu teknik kerja, sesuai Standart Operational Kerja (SOP) yang dibuat perusahaan harus dijalankan dan dilaksanakan dengan benar. Setelah dilapangan mandor membagi ancak kerja. Sasaran penyemprotan ini adalah pasar pikul, piringan, dan tempat penampung hasil. Prinsip pekerjaan ini adalah tepat sasaran, tepat dosis, dan tepat waktu. Dosis dan hal yang menyangkut penggunaan jumlah herbisida telah diatur dalam SOP perusahaan.

Pengawasan yang dilakukan oleh mandor yaitu memastikan dosis yang digunakan dan tepat sasaran. Hasil pekerjaan ini tidak dapat dilihat langsung, namun harus menunggu sekitar 1-2 minggu setelah aplikasi. Memastikam penyemprot menggunakan APD, karena perusahaan yang telah mendapatkan sertifikasi mewajibkan karyawannya menggunakan APD. Kesalahan yang sering terjadi yaitu lebar semprotan kurang maksimal, hal imi dikarenakan penyemprot kurang teliti. Adapun hasil semprotan tidak mati adalah ketika selesai menyemprot tiba-tiba hujan.

Setelah melakukan semprot gulma, penyemprot diberikan susu untuk menetralisir racun yang masuk dalam tubuh.
Catatan : kita bekerja dilapangan terbuka, banyak hal yang tidak terduka. Maka dari itu siapkan diri kita, dan utamakan keselamatan pekerja. 

Sabtu, 10 Januari 2015

Hidup di Perkebunan Kelapa Sawit

Assalamualaikum wr. wb..

Bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia merupakan tantangan tersendiri bagi saya. Jauh dari hiruk pikuk keramaian dan infrastruktur perkotaan menjadi salah satu tantangannya. Dikelilingi tanaman sawit kami berinteraksi dan bekerja untuk membangun negeri ini. Jauh dari keluarga menjadi motivasi agar dapat bekerja dengan baik, menunggu hari-hari untuk berkumpul bersama orang tersayang menjadi modal semangat untuk tetap bertahan diperantauan.
Salam anak sawit untuk negeri tercinta Indonesia....
Kami akan selalu membuatmu bangga!!!